Indonésia, Indo Pos, Indonésio

[ad_1]

Harianjogja.com, DEPOK—Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY meminta masyarakat untuk melapor jika menemui tiang-tiang kabel yang tampak semrawut. Laporan-laporan yang datang dari masyarakat ini akan menjadi bagian dari kajian ORI DIY tentang tata kelola utilitas tiang dan kabel di Yogyakarta.

Pelaporan bisa dilakukan melalui nomor Tim Kajian ORI DIY 08111203737 atau 087732580122. Masyarakat hanya perlu mengirimkan foto, video, dan keterangan seperti lokasi kejadian.

BACA JUGA: Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik

Kepala ORI DIY Budhi Masturi menuturkan sejak dibuka kemarin (25/4/2024) pihaknya telah menerima beberapa aduan. Flayer tentang imbauan pengaduan ini juga sempat diunggah di grup Facebook Info Cegatan Jogja dan mendapat cukup banyak respon. Budhi menuturkan kajian ini dilakukan lantaran ORI DIY menangkap adanya keresahan warga.

“Kami menangkap ada keresahan publik terhadap keruwetan itu. Satu rumpun bisa sampai 10 (tiang) lebih. Kemudian belum lagi kabelnya yang semrawut dan pemasangan yang kadang sepihak,” jelas Budhi saat dihubungi, Jumat (26/4/2024).

Dia menambahkan kajian ini dilakukan bukanlah tanpa alasan. Budhi menyebut ada potensi kerawanan jika kabel-kabel semrawut itu dibiarkan menggelayut di jalan. Misalnya saja, peristiwa yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Seorang pengendara motor terpaksa harus mengalami kecacatan usai lehernya terjerat kabel FO yang menjuntai di jalan. Belum lagi kabel semwarut yang tertabrak truk lalu menyebabkan tiang rubuh dan mengganggu arus lalu lintas.

Lalu, ada juga potensi kerawanan konflik atas pemasangan tiang kabel provider tanpa izin. Budhi menyebut ada pihak yang memasang tiang kabel provider di lahan milik warga. Pemasangan pun sengaja dilakukan pada malam hari. Saat meminta tiang itu dicabut, sang pemilik lahan justru diharuskan mengeluarkan ongkos pelepasan tiang.

BACA JUGA: Digitalisasi Keuangan Daerah, BPD DIY Dukung Penuh Pemkot Jogja

“Padahal posisinya menghalangi halaman, pintu masuk, jalan. Giliran minta pindah nanti mereka disuruh bayar ongkos pemindahannya, dibiayai sendiri oleh yang memohon. Ini kan menyusahkan warga,” imbuhnya.

Pengumpulan aduan masyarakat ini sebagai bagian dari pengumpulan data. Selain itu, Tim Kajian ORI DIY nantinya akan mendatangi Dinas Komunikasi dan Dinas Pekerjaan Umum di masing-masing kabupaten dan kota di DIY. Tujuannya, untuk meruntut kembali bagaimna sebenarnya grand desain penataan tiang utilitas kabel FO di diy.

Budhi menambahkan, data-data yang didapatkan selanjutnya akan dikaji. Misalnya, sejauh mana perizinan yang diberika oleh Dinas PU setempat. Kajian ini akan meruntut kembali apakah izin hanya diberikan di jalan besar atau sampai ke jalan kecil.

Selama ini kabel-kabel semrawut juga ditemui di perkampungan. Ada juga kajian tentang peran pemerintah dalam melakukan monitoring dan evaluasi.

“Karena ini makin lama kan makin semrawut sekali kita lihat. Tidak hanya semrawut, tapi berpotensi membahayakan keselamatan warga,” tuturnya.

Sejauh ini, ORI DIY telah menerima aduan kabel semrawut. Aduan akan diterima hingga tiga bulan ke depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

[ad_2]

Source link

Notícias

Indonésia, Republika, Indonésio

[ad_1] REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani buka suara soal tingginya sanksi administrasi barang impor. Dia menjelaskan besaran sanksi administrasi

Indonésia, Indo Pos, Indonésio

[ad_1] Harianjogja.com, DEPOK—Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY meminta masyarakat untuk melapor jika menemui tiang-tiang kabel yang tampak semrawut. Laporan-laporan yang datang dari masyarakat ini akan

Hong Kong, South China Morning Post, Inglês

[ad_1] Hong Kong authorities will step up enforcement on illegal ride-hailing services and rogue taxi drivers over the coming Labour Day “golden week” holiday, while

Tailândia, Business Day News, Tailandês

[ad_1] มูลนิธิสุญญตาวิหารเผยหลักสูตรการดับทุกข์สำหรับผู้บริหารระดับสูงรุ่นแรก มีผู้สนใจในช่วงสองอย่างล้นหลาม รองประธานมูลนิธิฯเผยมีทั้งอดีตรัฐมนตรี อดีต สว. และอดีตปลัดกระทรวง สนใจ ชี้หลักสูตรนี้เหมาะกับโลกในยุคปัจจุบัน นายสมชาย เลิศด้วยลาภ รองประธานมูลนิธิสุญญตาวิหาร เปิดเผยว่าด้วยสถานการณ์ปัจจุบันสิ่งที่เกิดขึ้นทั้งในประเทศไทยและในโลก ทั้งปัญหาสังคม ปัญหาเศรษฐกิจ ปัญหาทุกอย่างอีกมากมายที่เกิดขึ้น สำหรับผู้บริหารจะมีการรับรู้และรับผิดชอบมากกว่าบุคคลทั่วไป ทั้งผู้บริหารหน่วยงานภาครัฐ และผู้บริหารหน่วยงานภาคเอกชน โดยทุกข์ที่เกิดขึ้นนั้น เกิดเพราะความรับผิดชอบที่มีต่อตัวเอง หน่วยงานและสังคม รวมถึงประเทศการเป็นทุกข์สำหรับผู้บริหารแล้ว มักจะไม่สามารถบอกหรือปรึกษาใครได้ เพราะความน่าเชื่อถือและความคาดหวังของคนในองค์กร